Jakarta – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid, secara tegas mendukung institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk bergerak cepat dan profesional dalam mengusut tuntas penyebaran berita bohong (hoaks) terkait isu ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ia juga sepakat dan mendukung Jokowi yang telah melaporkan Rismon dan kroni-kroninya, yang diduga terlibat dalam penyebaran fitnah tersebut.

Habib Syakur menegaskan bahwa isu ijazah Jokowi yang terus digoreng oleh kelompok tertentu merupakan bentuk kejahatan serius yang tidak hanya merugikan nama baik seorang pemimpin nasional, tetapi juga merusak tatanan hukum dan kepercayaan publik.

“Ini bukan sekadar hoaks, tapi pembunuhan karakter (character assassination) yang terstruktur. Polri harus bertindak tegas, karena jika dibiarkan, akan menjadi preseden buruk bagi bangsa,” tegas Habib Syakur dalam keterangan resminya, hari ini.

Lebih lanjut, Habib Syakur menyampaikan dukungan penuh kepada Polri untuk mengusut tuntas pelaku hoaks dengan bukti hukum yang kuat. Selanjutnya, kata dia, bergerak cepat dan profesional agar tidak ada ruang bagi pelaku untuk menghindar.

“Memberikan efek jera agar hoaks politik tidak diulangi di masa depan,” ucapnya.

“Pak Jokowi sebagai korban fitnah sudah tepat mengambil langkah hukum. Ini bukan soal pribadi, tapi soal martabat bangsa yang tidak boleh diinjak-injak oleh oknum yang ingin memecah belah,” ujarnya.

*GNK: Lawan Hoaks, Jaga Persatuan!*

Disisi lain, Habib Syakur menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak menyebar atau percaya hoaks tanpa klarifikasi resmi. Dan mendukung penegakan hukum oleh Polri tanpa intervensi politik.

“Kita harus bersatu melawan fitnah, karena hoaks seperti ini adalah senjata untuk memecah belah Indonesia,” pungkas Habib Syakur.

Temukan juga kami di Google News.